Tumbangnya Seorang Rocker AELI


Catatan pinggir dari arena RTAN AELI 2014.

Seperti menjadi sebuah “kebiasaan” setiap kali diadakannya kumpul-kumpul nasional AELI maka yang pertama terjadi adalah kangen-kangenan.  Jangan disalah artikan arti kata kangen di sini dan janga pula dikonotasikan negatif arti kata kangen di sini.  Karena ini semacam bahasa isyarat bahwa ikatan bathin diantara masing-masing anggota AELI di seluruh Indonesia begitu kuat.

Pagelaran RTA Nasional AELI 2014 yang diadakan pada bulan Januari 2015 di Pondok Layung Resort Anyer ini merupakan rapat dengan agenda utama memberikan catatan terhadap AD / ART AELI.  Hal itu perlu dilakukan untuk bisa melakukan koreksi asosiasi agar bisa berlari “lebih kencang”.

Pembahasan dibagi dalam dua komisi. Yaitu komisi A yang membahas tentang keorganisasian yang dipimpin oleh Bang Jaung (perwakilan DPD Jawa Barat).  Sedangkan untuk komisi B yang membahas tentang keanggotaan dan Diklat yang di pimpin oleh Bang Boy Ferdin (perwakilan DPD DKI Jakarta).  Pembahasan ke dua komisi tersebut sepertinya berbeda suasananya.  Komisi B dalam pembahasannya terkesan adem ayem dan taksis.  Sehingga semua pembahasannya dapat diselesaikan tepat pada waktunya.  Walaupun demikian dinamika juga ada.

Lain komisi B, komisi A sepertinya pembahasannya cukup “berdarah-darah”.  Hal ini yang pasti karena para peserta RTA di komisi A sangat bersemangat untuk menjadikan AELI sebagai organisasi yang hebat.  Maka segala perang pun terjadi di komisi A.  Mulai dari perang makan ( karena saking lapernya ), perang minum ( sampai muncul minuman special berupa “susu” ), perang bathin ( karena mereka menunggu kok kagak selesai-selesai ya pembahasannya walaupun waktu sudah melewati pukul 02.00), sampai dengan perang urat syaraf.   Untuk perang yang satu ini pelampiasannya pada saat hjari ke 3 di acara keakraban.

Pada hari ke dua yang sudah memasuki pleno alhamdulillah berjalan dengan lancar dan mulus.  Berbagai keputusan pun silih berganti disetujui oleh ketua sidang.  Mengenai hasil lengkap RTA sepertinya sudah dikirimkan oleh Sekjen AELI ke semua ketua DPD.

Kepenatan dan kerja keras selama RTA akhirnya berakhir di ruang Krakatau Pondok Layung Resort.   Malam itu dibuka dengan penyanyi dari DPD dan DPP AELI level pemula.  Lagu-lagu yang dipilihnya pun yang sederhana.  Terutama adalah lagiu-lagu daerah.  Mulai dari jawa, sunda, padang hingga batak.  Kemudian di susul dengan lagu – lagu wajib ( memang seleranya bener-bener selera sekolahan jaman dahulu ya ).

Setelah itu “bertubi-tubi” acara makan di mulai.  Makan pertama adalah makan dengan cara “setampah ber-empat”. Makan dengan model ini boleh juga.   Selain bisa lebih akrab juga bisa menghemat pemakaian piring.  Lalu dilanjut dengan berbagai camilan yang dari awal hingga akhir tidak ada habisnya.  Mulai dari kue lapis medan dari Bang Ilham ( ketua DPD Sumatra Utara ), buah-buahan. Rebus-rebusan ala sunda plus dengan wedang bandeknya.  Patut di acungi jempol kepada tuan rumah Mas Deni ( ketua DPD Banten ) yang mengerti selera “peserta”.  Dan mungkinhal itu yang membuat semangat para peserta RTA Nasional dan para “penyanyi” papan atas AELI.

Malam itu suasananya menjadi benar-benar “ tidak terkontrol” karena lagu-lagu yang dibawakannya mulai bervariasi.  Mulai dari lagu Boulevard ( ada yang baru SD ya ketika lagu ini muncul pertama kali ), lagu Isabela ( yang sangat fenomenal dari negri jiran tersebut ), hingga lagu lagu rock.  Mulai dari Gun n Rose hingga puncaknya lagu she’s gone dari steelheart yang dibawakan dengan luar biasa secara duet antara kang Alex ( DPP – Litbang ) dan Mas Ega ( kombes – mantan sekjen AELI periode 2 ).

​​Lagu itu dibawakan dengan sangat “fenomenal”. Mulai dari suara ( hingga 5 oktaf …..bayangkan 5 oktaf coy ), mimik muka yang seperti rocker beneran, gesture yang sangat natural hingga variasi suara yang sangat….sangat “memalukan”.  Alhamdulillah setelah lagu itu salah satu penyanyinya, yaitu mas Alex, karena sangking menjiwainya, akhirnya tumbang terkulai.  Hikmahnya langsung meningkat Spiritual Quotiennya.  Buktinya Mas Alex langsung beristighfar berkali-kali.  Seperti orang khilaf saja.

Di arena karaoke tersebut banyak hal yang bisa kita ambil bahwa kebersamaan itu sebetulnya sudah kita punya.  Rasa sehati itu sudah kita miliki di AELI.  Jadi untuk menghadapi berbagai kendala ke depan pastinya akan lebih mudah dihadapi.  Tidak ada yang lebih penting di AELi selain kebersamaan dan sehati.  Karena dengan bersatu itu kuncinya untuk bisa berjaya.

| posted by Agoes Susilo JP – Kabid Humas DPP AELI

Belum ada Komentar

Tinggalkan Komentar :

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Sekretariat Dewan Pengurus Pusat
Jalan Simpang Tiga Kalibata No. 01.A
Duren Tiga - Jakarta Selatan 12830 - INDONESIA
Telepon [62-21] 2208-3446
Email : [email protected], Milis AELI : [email protected].

Log in with your credentials

or    

Forgot your details?

Create Account