TOT Pemateri Nasional AELI 2025: Menyatukan Semangat, Menyusun Standar Baru

TOT Pemateri Nasional AELI 28-30 April

Banyak yang sudah tersertifikasi, tapi belum tentu teruji dan ingin berkontribusi. Itulah kenapa AELI menyelenggarakan Training of Trainers (TOT) Pemateri Nasional pada 28–30 April 2025 di Gunung Geulis Campsite, Gadog – Bogor. Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan lanjutan, tapi menjadi ruang pembuktian kontribusi—bagi para anggota AELI yang ingin mengambil peran lebih besar sebagai pemateri resmi program peningkatan kapasitas anggota AELI.

Sebelumnya, 90 anggota AELI telah mengikuti ToT Instruktur KKNI Level 4 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mereka telah dinyatakan kompeten dalam menyusun program pelatihan, merancang materi, melaksanakan sesi tatap muka, hingga mengelola bahan dan media pembelajaran. Sertifikasi dari BNSP menjadi pengakuan atas kapasitas mereka sebagai trainer profesional.

Namun, menjadi Pemateri Nasional AELI menuntut lebih dari itu. Dibutuhkan kepekaan terhadap konteks keanggotaan, pemahaman akan arah gerak organisasi, dan kemampuan menyusun program yang mencerminkan nilai dan visi AELI.
TOT ini hadir sebagai ruang bagi mereka yang ingin benar-benar menunjukkan: bukan hanya mampu, tapi juga mau berkontribusi.

Dari total 90 anggota yang telah tersertifikasi ToT Instruktur KKNI Level 4, sebanyak 15 orang mendaftarkan diri, dan akhirnya 9 orang hadir secara langsung dari berbagai wilayah: Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Selain itu, ada sekitar 10 anggota lainnya dari daerah seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa Barat yang berminat ikut namun terkendala waktu yang bertabrakan dengan agenda lain. Sementara dari wilayah Jawa Tengah, Yogyakarta, dan beberapa kota di Jawa Timur, banyak anggota menyampaikan kesiapan mengikuti batch 2, yang diharapkan bisa digelar di wilayah mereka. DPD AELI Jawa Tengah bahkan sudah menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah.

Proses pelaksanaan ToT dipandu langsung oleh tiga fasilitator yang tak hanya kompeten, tetapi juga sangat memahami konteks penguatan kapasitas anggota AELI. Kang Rangga, Kabid Diklat DPP AELI adalah pemegang sertifikat Instruktur KKNI Level 6; Mas Arso, Kabid Sertifikasi, mengantongi sertifikat Level 4; sementara Mas Acong, Kabid Keorganisasian DPP AELI, memiliki pengalaman panjang dalam desain pelatihan dan pengembangan program. Ia juga merupakan sosok di balik penyusunan modul dan materi pelatihan Pendamping Desa Wisata yang dijalankan oleh DPD AELI Yogyakarta. Meskipun tidak memegang sertifikat formal, kapasitas dan kiprahnya dalam mengembangkan pembelajaran berbasis pengalaman telah terbukti di berbagai wilayah.

Ketiganya terlibat langsung dalam merancang skema ToT sejak awal, dengan dinamika diskusi dan debat yang berlangsung selama lebih dari sebulan. Tujuannya jelas: menciptakan proses yang tepat sasaran, relevan, dan mampu menghasilkan output dan outcome yang terukur.

Di balik pelaksanaan yang berjalan dinamis ini, peran koordinatif Sekretaris Jenderal DPP AELI, Gigih Gesang, menjadi kunci penyambung antarbagian: dari penyusunan konsep, penyiapan fasilitator, hingga merancang strategi kesinambungan program ke depan. Sementara di sisi operasional, Teh Santi dari Tim Kesekretariatan DPP AELI memegang peran penting dalam memastikan kelancaran teknis acara, koordinasi peserta, serta dokumentasi kegiatan secara menyeluruh. Keduanya memainkan peran senyap tapi esensial: memastikan bahwa pelaksanaan berjalan tertib, rapi, dan berdampak.

Dalam pelaksanaannya, para fasilitator tidak hanya memfasilitasi proses, tetapi juga memberikan tambahan pembelajaran langsung dari pengalaman lapangan—mulai dari strategi desain pelatihan kontekstual, manajemen dinamika peserta, hingga penguatan nilai-nilai fasilitator AELI.

TOT ini memang bukan sekadar TOT. Ia tidak hanya dirancang untuk mencetak Pemateri, tapi juga menjadi ruang kolaboratif untuk menciptakan modul dan materi pelatihan berbasis SKKNI terbaru—yaitu SKKNI Nomor 119 Tahun 2024 tentang Kompetensi Fasilitator Experiential Learning. Artinya, peserta tidak hanya diuji untuk bisa menyampaikan materi, tetapi juga mampu merancang program pelatihan yang siap dijalankan secara resmi oleh AELI sebagai pelatihan tersertifikasi.

TOT ini adalah ajang pembuktian. Bahwa peserta yang sebelumnya telah mengantongi sertifikasi Level 4 dari BNSP, benar-benar mampu mengampu program Pelatihan Tersertifikasi Peningkatan Kompetensi Anggota AELI. Lebih dari itu, mereka diharapkan menjadi bagian dari penyusun silabus dan materi pelatihan yang ke depan akan dijalankan di berbagai wilayah di Indonesia.

Langkah ini sejalan dengan Visi AELI sebagai wadah dan mitra yang berkualitas bagi penyedia layanan pembelajaran berbasis pengalaman, dalam upaya pengembangan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

Melalui ToT ini, AELI menjawab langsung tiga arah misinya: meningkatkan kualitas penyedia layanan, memperkuat penerapan experiential learning sebagai metode yang efektif, dan memasyarakatkan pendekatan ini sebagai arus utama pembelajaran.

TOT bukan hanya ruang belajar, tapi juga ruang rancang—di sinilah para peserta mulai menyusun materi dan pelatihan yang benar-benar mencerminkan arah strategis AELI secara nasional.

Saat pengumuman pertama kali disampaikan, tidak sedikit peserta yang merasa ragu bahkan skeptis.
“Kenapa harus ikut ToT lagi? Bukannya kita sudah tersertifikasi Instruktur Level 4?” — begitu kira-kira pertanyaan yang muncul. Keraguan itu wajar. Sebagian besar dari mereka telah melewati proses uji kompetensi formal dan diakui secara nasional oleh BNSP.

Namun setelah diadakan sesi penjelasan via Zoom oleh Sekjen DPP AELI, barulah mulai terbuka pemahaman. Bahwa kompetensi formal saja belum cukup. Diperlukan konteks, kepemilikan, dan kemampuan untuk menyusun pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai AELI. Dari situ, satu per satu mulai tertarik. Mereka mendaftar, meski tetap belum sepenuhnya membayangkan seperti apa kegiatan ini akan berjalan.

Pra-TOT via Zoom yang dilakukan dua kali perlahan membentuk kerangka di kepala mereka. “Wah ini lebih dalam dari yang saya bayangkan,” begitu komentar yang muncul. Proses ini ternyata bukan sekadar upgrade, tapi pergeseran cara berpikir. Dari sekadar trainer—menjadi pemateri yang juga perancang. Dari pengguna materi—menjadi penyusun kurikulum.

Dan saat kegiatan berjalan, pemahaman itu semakin menguat. Banyak peserta merasakan sendiri bagaimana ToT ini justru memperjelas hal-hal yang sebelumnya masih kabur saat mereka mengikuti pelatihan Instruktur Level 4. Materi-materi yang dulunya terasa normatif, di ToT ini menjadi praktik nyata. Diskusi tak berhenti di jam formal—bahkan ada yang melanjutkan kerja kelompok hingga larut malam, ada yang baru keluar ruangan pukul 2 pagi karena belum puas mengerjakan tugas modul.

Ruang belajar ini terasa hidup—bukan hanya karena keseriusan, tapi karena rasa memiliki. Peserta tidak hanya merasa lebih paham, tapi juga merasa makin kompeten, makin siap untuk turun langsung menjalankan program peningkatan kapasitas anggota AELI ke depan.

Pasca ToT ini, AELI akan mulai meluncurkan program Pelatihan Tersertifikasi Jenjang 3 Fasilitator Experiential Learning, yang dirancang untuk bisa dilaksanakan di berbagai daerah melalui dukungan para pemateri nasional yang telah mengikuti ToT ini.

Namun proses ini tidak berhenti di sini. Ke depan, AELI telah menyiapkan lanjutan program dalam bentuk ToT Batch 2 untuk Jenjang 4–5, dan ToT Batch 3 untuk Jenjang 6. Dengan demikian, AELI akan memiliki pemateri dan pelatihan yang lengkap untuk seluruh jenjang KKNI Fasilitator EL, dari Jenjang 3 hingga Jenjang 6. Melalui rangkaian pelatihan dan ToT ini, AELI sedang membangun ekosistem pembelajaran yang berlapis, sistematis, dan bersertifikasi—sehingga peningkatan kapasitas anggota perorangan AELI tidak hanya terjadi secara teknis, tetapi juga terstandar secara nasional.

“Saya berharap teman-teman yang telah mengikuti ToT ini tidak hanya menjadi pemateri yang handal, tapi juga menjadi penggerak ekosistem pembelajaran berbasis pengalaman yang bertanggung jawab. Kita sedang menanam fondasi, bukan hanya untuk AELI, tapi untuk masa depan program peningkatan kapasitas SDM di Indonesia.”
— Gigih Gesang, Sekjen DPP AELI

TOT Pemateri Nasional AELI bukanlah akhir dari proses, melainkan titik berangkat dari sebuah gerakan baru. Gerakan untuk menguatkan kapasitas anggota, menyusun standar bersama, dan memastikan experiential learning hadir bukan hanya sebagai metode, tetapi sebagai budaya pembelajaran yang hidup. Dari ruang kecil di Gunung Geulis ini, AELI membangun langkah besar—karena perubahan besar memang selalu dimulai dari komunitas yang percaya, belajar, dan bergerak bersama.

Tags:
Belum ada Komentar

Tinggalkan Komentar :

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Sekretariat Dewan Pengurus Pusat
Jalan Simpang Tiga Kalibata No. 01.A
Duren Tiga - Jakarta Selatan 12830 - INDONESIA
Telepon [62-21] 2208-3446
Email : [email protected], Milis AELI : [email protected].

Log in with your credentials

or    

Forgot your details?

Create Account