Kalau sebelumnya AELI membangun sistem, meningkatkan kapasitas, dan memperkuat citra — kini saatnya bicara tentang dampak. Dampak yang bukan hanya terasa di lingkup anggota, tapi juga di lingkup kebijakan nasional. Itulah inti dari arah strategis keempat GBKO 2025–2028: Isu Lintas Sektoral.
Misi AELI: Menjadi Mitra Strategis Pemerintah
Munas VII mengamanatkan agar AELI mengokohkan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dan pemangku kepentingan lintas sektor, khususnya dalam bidang:
-
Pendidikan karakter dan pembelajaran berbasis pengalaman (EL)
-
Pengembangan kapasitas SDM nasional
-
Ekosistem pariwisata edukatif dan experiential tourism
-
Penguatan masyarakat sipil dan komunitas pembelajar
AELI tidak boleh menunggu undangan. Kita harus menghadirkan inisiatif: menyusun draf kebijakan, mengajukan naskah akademik, membangun aliansi strategis, dan mengangkat EL sebagai pendekatan pembangunan nasional.
Tujuan Strategis Amanat Munas:
-
Terbitnya minimal 2 kebijakan/regulasi nasional dalam 5 tahun ke depan yang mendukung pengembangan experiential learning
-
Terbentuknya 6 aliansi strategis dengan kementerian, asosiasi profesi, dunia usaha, dan akademisi
-
AELI menjadi bagian integral dalam forum-forum perumusan kebijakan pendidikan karakter, pariwisata berbasis edukasi, dan pelatihan SDM
Langkah-Langkah Strategis:
Untuk itu, Munas VII menetapkan sejumlah strategi konkret:
-
Membentuk unit kerja advokasi kebijakan permanen di DPP AELI
-
Menyusun dan menerbitkan policy brief atau naskah akademik berkala terkait profesi fasilitator dan dampak experiential learning
-
Menjalin kerja sama formal (MoU) dengan kementerian kunci seperti Kemdikbudristek, Kemenparekraf, dan Kemenaker
-
Menginisiasi Forum Komunikasi Nasional EL untuk menghimpun masukan dari lapangan dan menyuarakan agenda bersama
-
Menggandeng perguruan tinggi untuk riset kolaboratif tentang dampak EL terhadap penguatan karakter dan kinerja SDM
Bukan Lagi Pinggiran — Tapi Bagian dari Solusi Nasional
Melalui amanat ini, AELI diundang untuk tidak hanya “berkegiatan”, tapi berkontribusi dalam arah bangsa. Kita bukan lagi aktor pinggiran. Kita adalah ekosistem yang punya pendekatan, pengalaman, dan kepakaran — yang seharusnya menjadi bagian dari solusi pembangunan nasional.
Pengakuan profesi fasilitator EL. Kurikulum pendidikan berbasis pengalaman. Desain pelatihan ASN yang kontekstual. Semua ini adalah ruang kontribusi yang sangat mungkin, dan kini menjadi mandat organisasi ke depan.
Penutup Serial: Empat Arah, Satu Gerak Kolaboratif
Dengan berakhirnya artikel ini, kita menutup serial penjabaran amanat Munas VII AELI 2025–2028.
Empat arah strategis — Groundworks, Level-Up, Exposure, dan Isu Lintas Sektoral — bukanlah empat program terpisah. Mereka adalah satu sistem gerak yang saling menopang.
Membangun sistem (groundworks), meningkatkan kapasitas (level-up), memperkuat citra (exposure), dan memperluas dampak (advokasi) — semuanya bermuara pada satu tujuan besar: mewujudkan ekosistem experiential learning Indonesia yang kuat, sehat, dan berdampak.